Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

KIMIA

Mau tahu tulisan ini seperti apa? Yuk mari menyimak readers! DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR                 Pencemaran udara adalah keadaan dimana udara mengandung senyawa kimia dengan konsentrasi yang cukup tinggi(di atas normal/ambient) yang berpengaruh terhadap manusia, hewan tumbuhan dan benda lainnya. Hal ini dapat merusak tanah, air, hasil pertanian, hewan bahkan benda yang berada di sekitar kawasan polutan.                 Pencemaran udara jelas mengurangi kenyamanan hidup serta menggannggu kesehatan manusia. Dengan beroperasinya proyek industri dan alat transportasi maka akan terjadi emisi bahan buangan limbah gas dan partikel dari proses pembakaran BBM. Emisi gas hasil dari proses pembakaran tersebut yakni SO2, CO, H2S, CO2 dan partikel jelaga. 1.        SUMBER BAHAN PENCEMARAN                 Pencemaran yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar umumnya terjadi karena pembakaran yang tidak sempurna serta adanya pengotor dalam bahan bakar dan penambahan zat aditi

Usil-usil

Perempuan? Ya, aku seorang perempuan. Perempuan yang terlahir dengan keluarga yang berkecukupan dengan orang tua yang aku sendiri tak pernah merasa cukup. Orang terus berpikir aku orang yang membangkang orang tua, tapi mereka tak pernah tahu yang sebenarnya. Mereka tidak pernah tahu bagaimana aku sangat merasa kesepian. Kalau orang tuaku hanya datang menengok dikala adzan subuh belum dikumandangkan dan saat matahari mulai menyonsong, orangtuaku ‘yang membuatku kesepian’ telah pergi meninggalkan ku lagi, mereka yang memandangku anak ‘pembangkang’ tak pernah tahu itu.  Aku, perempuan yang hidup dalam kepura-puraan dengan kepribadian yang sok ‘tegar’ dan ‘kasar’. Aku membangun pribadi itu sebagai benteng atas kerapuhan diriku. Orang yang sedikit mengetahui tentang ku mengatakan aku pemberani, perempuan luar biasa, juteknya minta ampun, ditakuti para lelaki dan jarang untuk menangis. Jangan percaya tentang itu, kumohon percaya lah saat dimana aku benar-benra sendiri, kau akan menemukan

Cerpen

Ini Salah! Aku melihatnya lagi disana. Duduk mematung memandangi poster bunga sakura. Manisnya tak pernah berubah, kecantikannya tak pernah memudar hanya saja senyumnya terus luntur seiring bergantinya hari. Aku tahu, dan selalu tahu mengapa dia menjadi wanita yang bibirnya tak pernah tertarik untuk tersenyum belakangan ini. Setelah kejadian itu, kejadian setahun yang lalu.                 Namaku Vian, aku bekerja di Cafe Remi di persimpangan jalan daerah ini. Sudah empat tahun aku bekerja disini. Satu tahun dua bulan yang lalu aku berkenalan dengan wanita itu, si wanita pecinta bunga sakura. Dulu dia wanitaku, saat ini bukan lagi. Aku memanggilnya Selly. “aku kan sudah bilang, kalau mau ketemu dengan ku datanglah kerumahku” setahun yang lalu dia bekata seperti itu,   sebelum aku resmi berpisah dengannya. Perkataan itu masih lekat dalam telinga ku. “tapi kau tahu, aku tidak pernah suka bertemu dengan papamu”. “ada apa dengan papa ku? Dia sepertinya tidak mempermasalahk